Sabtu, 16 Februari 2008

Pembelajaran Kalimat Bahasa Indonesia Dengan Pola Spiral Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pembelajaran dengan pola spiral diuji pada setiap materinya. Karena itu, sangat baik untuk diterapkan pada siswa SD. Selain dapat dengan mudah memahami materi pelajaran, juga dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajarnya.
Pembelajaran pola spiral dimulai dari hal-hal yang dianggap anak mudah ke hal-hal yang dianggap sukar. Berikut hasil pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di Kelas Rendah pada pertemuan kedua :
1. Kalimat aktif-pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan. Contohnya : Adik membaca buku. Sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Contohnya : Buku dibaca (oleh) adik.
2. Kalimat berdasarkan kategori predikat
a. Verba, yakni kalimat yang predikatnya kata kerja. Contoh : Badu tercebur.
b. Nomina, yakni kalimat yang predikatnya kata benda. Contoh : Monyet binatang.
c. Ajektiva, yakni kalimat yang predikatnya kata sifat. Contoh : Bunda cantik.
d. Numeralia, yakni kalimat yang predikatnya kata bilangan. Contoh : Istriku satu.
e. Frase Preposisional, yakni kalimat yang predikatnya preposisi. Contoh : Aku ke Medan.
3. Pola kalimat
a. S-P : Aku makan.
b. S-P-O : Aku makan rujak.
c. S-P-Pel : Aku berjualan obat.
d. S-P-K : Aku pergi ke apotek.
e. S-P-O-Pel : Aku menemani istriku belanja.
f. S-P-O-Pel-K : Aku menemani istriku belanja ke pasar.
g. S-P-O-K : Aku pergi berlibur ke Bali.
h. S-P-Pel-K : Ayu tertabrak mobil di jalan.
4. Kalimat majemuk
Pembelajaran kalimat majemuk di SD alangkah baiknya bila disampaikan melalui pengajaran konjungsi, seperti uraian di bawah ini :
a. Penjumlahan (dan), contoh : Aku mencintai dan menyayanginya.
b. Pemilihan (atau), contoh : Sepatu atau sandal yang akan kaubeli?
c. Pertentangan (walau, meski, tetapi, sekalipun), contoh : Meski hujan, aku tetap pergi.
d. Penjelasan (bahwa), contoh : Sudah dua kali kuucap bahwa aku mencintaimu.
e. Penguatan (bahkan, malah), contoh : Ia tidak hanya memelukku bahkan juga menciumku.
f. Penyebab ( karena, sebab), contoh : Ia mencintaiku karena terpaksa.
g. Akibat (maka), contoh : Dia cantik maka aku langsung menyukainya.
h. Syarat (jika), contoh : Jika kau menciumku, aku tak jadi bunuh diri.
i. Waktu (saat, sebelum, sesudah), contoh : Saat dia pergi, kakak kembali.
Pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di Kelas Rendah cukup memberikan arti penting pada saya selaku calon guru SD. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan di kemudian hari. Amien!

1 komentar:

Iswara mengatakan...

Perhatikan perbaikan berikut.

Bentuk, "Karena itu, sangat baik untuk diterapkan pada siswa SD." seharusnya, "Karena itu, pembelajaran kalimat dengan pola spiral sangat baik untuk diterapkan pada siswa SD."

Bentuk, "Selain dapat dengan mudah memahami materi pelajaran, juga dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajarnya." seharusnya, "Pembelajaran kalimat demikian, selain dapat dengan mudah dipahami, juga dapat disusuri (?) kelemahan-kelemahan dalam proses belajarnya."

Bentuk, "...pada pertemuan kedua :" seharusnya, "...pada pertemuan kedua."

Ungkapan, "Pembelajaran kalimat majemuk di SD ... di bawah ini :" seharusnya, "Pembelajaran kalimat majemuk di SD ... di bawah ini."

Silakan baca buku ejaan.